
Indonesia dikenal dengan budaya gotong royongnya. Sayangnya, di tengah individualisme zaman modern, nilai ini semakin tergerus. Banyak peserta didik lebih sibuk dengan dunianya sendir, sibuk dengan gadget, media sosial, atau kepentingan pribadi.
Padahal Islam mengajarkan pentingnya tolong-menolong. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Maidah: 2, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa…”. Nabi juga menegaskan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Di madrasah, gotong royong bukan sekadar membersihkan kelas atau halaman. Lebih dari itu, ia adalah pembelajaran sosial: menghargai kerja sama, memahami peran orang lain, dan menumbuhkan rasa empati. Anak yang terbiasa gotong royong akan tumbuh dengan jiwa sosial yang tinggi, siap berkontribusi untuk masyarakat.
MTsN 1 Pekanbaru bisa menjadikan gotong royong sebagai identitas madrasah. Dengan menumbuhkan kebiasaan ini, madrasah tidak hanya mendidik anak yang berilmu, tetapi juga menyiapkan generasi Islami yang peduli, rendah hati, dan siap membangun bangsa.
Agus Salim Tanjung, MA
Kepala MTsN 1 Kota Pekanbaru





